Keluaran 3:2-5
Konteks3:2 Maka kelihatanlah kepadanya malaekat Tuhan itu dalam nyala api di tengah-tengah belukar duri, heran, maka dilihatnya belukar duri itupun bernyala-nyala dengan api, tetapi tiada juga belukar itu dimakan olehnya. 1 3:3 Maka kata Musa: Baiklah aku pergi ke sana hendak melihat ajaib yang besar itu, yaitu belukar ini tiada hangus. 3:4 Demi dilihat Tuhan ia datang hendak melihat, maka berserulah Allah akan dia dari tengah-tengah belukar duri itu, firman-Nya: Hai Musa, Musa! Maka sembahnya: Sahaya, Tuhan! 3:5 Maka firman-Nya: Janganlah engkau hampir ke mari; tanggalkanlah kasut pada kakimu, karena tempat engkau berdiri itu tanah yang suci adanya. 2
Nas : Kel 3:2
"Malaikat Tuhan" adalah Tuhan sendiri (ayat Kel 3:4-6). Allah juga menampakkan diri kepada Abraham sebagai "malaikat Tuhan" (Kej 22:11;
lihat art.
Nas : Kel 3:5
Penyataan awal Allah kepada Musa adalah tentang kekudusan-Nya. Kekudusan artinya pemisahan dari dosa dan kejahatan, serta pengabdian kepada kebenaran. Musa, selaku hamba Allah, harus senantiasa ingat bahwa Allah yang dilayaninya itu kudus -- demikian kudus sehingga manusia akan mati apabila ia memandang-Nya (ayat Kel 3:6; 19:21; Yes 6:1-7; 1Tim 6:16;
lihat art.
Penyataan awal Allah kepada Abraham adalah tentang kuasa-Nya yang besar; kepada Musa di sini tentang kekudusan-Nya. Hal ini menggambarkan prinsip penyataan bertahap (bd. Kel 6:1-6; Ibr 1:1-2).